Facebook Yang Sudah Tercemar

Pagi bro dan sist. Saya lumayan binggung awalnya untuk menentukan judul yang pas dengan postingan saya ini.. Apa judul yang pantas dengan artikel yang saya buat ini? Facebook adalah jejaring sosial yang telah lama ada di Tanah Air kita ini.. Sejak awal kemunculannya pun benar-benar fenomenal dan bisa dibilang sebagai jejaring sosial yang paling laris bahkan Friendster yang telah lama populerpun bisa “terbunuh” dengan datangnya Facebook ini. Berbagai kalangan dari yang Tua, Muda, bahkan Anak-anak sekalipun banyak yang telah memiliki akun Facebook ini.

Itachi Sampe Nyebut Bareng Ibu Kartini Broo

Tapi kini, Facebook sudah mulai tercemar dengan hal-hal yang negatif dan sebenarnya hal itu memang sangat tidak pantas di publikasikan dimedia seperti Facebook. Recommended Page pada Facebook sudah tidak berfungsi layaknya sebuah halaman rekomendasi yang seharusnya memberikan halaman-halaman yang bermanfaat. Recommended Page Facebook kini telah dicemari oleh halaman-halaman yang berbau porno dan sebenarnya itu sangat tidak pantas masuk kedalam kolom halaman rekomendasi / halaman yang disarankan. Pengguna Facebook bukan hanya orang dewasa akan tetapi ABG berstatus pelajar SMP bahkan SD pun sekarang sudah menggunakan Facebook. Bagaimana bila mereka yang melihat halaman-halaman tersebut dan mereka pun penasaran dengan halaman yang disarankan itu? mereka membaca, melihat foto-foto yang sesungguhnya tidak pantas untuk anak seusia mereka? Buruknya lagi, bila rasa penasaran mereka semakin mendalam hingga mereka pun akhirnya “Mempraktekan” hal tersebut??? Apa jadinya Generasi Penerus Bangsa ini di masa depan nanti??

Kucing Pun Mukanya Sampe Shock

Ini adalah PR buat kita semua, bagi bro dan sist yang sudah jadi ayah atau ibu mohon diberi pengawasan lebih terhadap anak-anaknya yang masih ABG terutama pengawasan pada situs jejaring sosialnya, pergaulannya, dan Gadgetnya. Sungguh disayangkan, kini banyak sekali oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memiliki tujuan untuk merusak generasi penerus bangsa kita dan entah kenapa seolah-olah Undang-Undang IT yang telah dibuat tidak lagi menjadi landasan hukum yang harus dijalankan, seolah-olah mereka tidak takut akan hukumannya. Mohon maaf bila kata-katanya banyak yang belibetisasi dan tidak berkenanisasi.. karena fikiran saya pun sedang kalut.. tapi tetap ingin berbagi informasi kepada bro dan sist sekalian.. Wassalam